Sejak menerima tugas meniup sangkakala, kedua matanya selalu siaga dan melihat ke Arsy untuk menunggu perintah Allah ini.
Karena itulah sosok Malaikat Israfil tidak mengedipkan mata barang satu kali pun karena ia takut akan terlewat olehnya perintah Allah untuk meniup sangkakala yang datang secara tiba-tiba.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya kedipan pemilik sangkakala (Malaikat Israfil) sejak dipercayakan kepadanya untuk meniup sangkakala maka ia selalu siap siaga melihat Arsy. Seakan akan dua matanya bagaikan dua bintang yang memancar. Artinya, Malaikat Israfil selalu melihat ke Arsy dan tidak berpaling serta tidak berkedip dari Arsy. Rasulullah SAW bersabda : "Bagaimana aku merasa nyaman sedangkan pemilik sangkakala (Malaikat Israfil) telah menelan abad, telah menghadapkan keningnya, dan telah menyiapkan pendengarannya untuk menenti perintah meniup sangkakala...". (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya pandangan malaikat peniup sangkakala telah bersiap sejak dia diperintahkan, dia selalu memandang ke arah Arsy karena khawatir dia diperintahkan ketika matanya berkedip. Kedua matanya seperti bintang berkilau,” (HR Hakim).
Bahkan menurut keterangan hadis yang lain, Rasulullah menerangkan perihal kesiagaan malaikat Israfil akan perintah Allah ini sehingga sangkakala tersebut telah menempel di mulutnya hingga kini.
عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: كيف أنعم وصا حب الصور قد التقم الصور ومنى جبحته وشخص للصره نحو العرض وأنصت بإذنيه ينتظر متى يؤمر أن ينفخ في الصور
Nabi bersabda, “Bagaimana aku merasa tenang, padahal pengusung sangkakala tengah menempelkan sangkakala itu di mulutnya dan menundukkan keningnya, memusatkan pandangan ke arah Arsy, memasang kedua telinganya untuk mendengar kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut.” (HR. Tirmidzi).
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Dalam Islam, dipercaya bahwa akhir dunia ini adalah saat ditiupnya sangkakala oleh malaikat Israfil.
Saat itu, manusia tidak memiliki daya upaya apapun untuk menghentikannya.
Melihat pentingnya tugas malaikat Israfil tersebut, menurut Repository UIN Jakarta itu karena hakikat malaikat menurut Ibnu Katsir adalah hamba Allah yang sangat dimuliakan di sisi-Nya, hingga menempati kedudukan yang tinggi, dan memiliki tingkat kemuliaan yang luhur.
Seperti apa peran dan sosok malaikat israfil yang diterangkan dalam ajaran Islam? Cari tahu lebih lanjut di bawah ini!
Baca Juga: 10 Nama-Nama Malaikat dan Tugasnya, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!
Foto: Membaca Al-Quran (Freepik.com/freepik)
Malaikat Israfil adalah bagian dari dunia “kasat mata” yang sulit dipahami.
Allah SWT telah memberi tahu umatnya tentang hadirnya malaikat di banyak tempat seperti di Al-Qur'an dan melalui Nabi Muhammad SAW.
Malaikat Israfil diciptakan dari cahaya, seperti yang diriwayatkan oleh 'Aisyah RA:
"Rasulullah SAW mengatakan: 'Malaikat diciptakan dari cahaya, sama seperti jin diciptakan dari api yang tidak berasap dan manusia diciptakan dari apa yang telah diberitahukan kepadamu.'
Umat manusia tidak mengetahui kapan tepatnya malaikat ini diciptakan.
Tetapi mereka diciptakan sebelum manusia secara pasti, karena Al-Qur'an mengatakan:
"Sesungguhnya, Tuhanmu berkata kepada para malaikat: 'Aku akan menciptakan khalifah di bumi.'" [2:30].
Baca Juga: Bacaan Zikir Paling Dahsyat, Yuk Amalkan setelah Sholat!
Tugas Malaikat Israfil
Foto: Ilustrasi Sangkakala (Islamicity.org)
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang terbuat dari cahaya, tidak memiliki nafsu sehingga selalu menaati segala perintah dari Allah SWT.
Malaikat adalah makhluk yang pertama diciptakan oleh Allah SWT, dan nanti juga akan menjadi yang akan pertama dibangkitkan pada hari kiamat.
Dalam Al-Qur'an telah disinggung tentang keberadaan malaikat Israfil meskipun namanya tidak dengan jelas disebutkan.
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
(Wa nufikha fiṣ-ṣụri fa ṣa'iqa man fis-samāwāti wa man fil-arḍi illā man syā`allāh, ṡumma nufikha fīhi ukhrā fa iżā hum qiyāmuy yanẓurụn)
Artinya: “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing),” (QS Az-Zumar: 68).
Baca Juga: 12 Adab Makan dan Minum Menurut Anjuran Rasulullah SAW
Ada kisah tentang keberadaan malaikat Israfil yang bertugas untuk meniup sangkakala.
Keberadaan malaikat merupakan suatu yang dinyatakan secara jelas dalam alkitab. Mulai dari Perjanjian Lama sampai dengan Perjanjian Baru. Berdasarkan alkitab, malaikat dideskripsikan sebagai makhluk supranatural dari surga yang diciptakan oleh Tuhan Yesus.
Sejak masih kecil, kita selalu berimajinasi tentang malaikat yang memakai baju putih dan memiliki sayap. Namun, apakah hal tersebut benar adanya? Supaya gak salah dan bingung, kita simak bersama penjelasan mengenai Seperti Apa Bentuk Malaikat Menurut Alkitab dan Faktanya? di bawah ini, yuk!
Seperti Apa Bentuk Malaikat Menurut Alkitab dan Faktanya?
Berdasarkan kitab Ibrani 1 :14, malaikat merupakan makhluk roh sehingga mereka tidak memiliki bentuk jasmani yang permanen. Namun, malaikat bisa menampakkan diri dalam bentuk manusia.
Allah dan dua malaikat-Nya pernah menampakkan diri sebagai laki-laki dan benar-benar makan bersama Abraham. Malaikat berkali-kali menampakkan diri sebagai laki-laki di dalam Alkitab (Yos 5:13-14; Mrk 16:5).
Meskipun begitu, di kesempatan lainnya malaikat tidak menampakkan diri sebagai manusia, namun menyerupai sesuatu yang berasal dari dunia lain. Wujud mereka yang menakutkan tidak jarang membuat orang-orang takut.
Sehingga ketika malaikat menampakkan diri, kata pertama yang mereka ucapkan adalah “Jangan takut,” hal tersebut diakibatkan reaksi orang-orang yang menghindar dari mereka. Mengenai ciri-ciri fisiknya, malaikat seringkali digambarkan sebagai sosok yang memiliki sayap. Ukiran kerubim pada tabut perjanjian memiliki sayap yang menudungi tutup pendamaian (Kel 25:20).
Dalam kitab Yesaya 6 : 2, Yesaya melihat serafim yang bersayap dalam penglihatannya mengenai takhta surgawi. Setiap dari mereka memiliki enam sayap. Selain itu, Yehezkiel juga mendapat penglihatan mengenai malaikat yang bersayap.
Sedangkan berdasarkan kitab Yesaya 6 : 1, malaikat digambarkan memiliki ciri-ciri fisik seperti manusia, yakni memiliki wajah, kaki, serta suara. suara malaikat terdengar sedang bernyanyi dan memuji Allah.
Berdasarkan Daniel 10:5-6: “Aku mengarahkan mataku dan melihat, tampaklah seorang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari Ufas. Tubuhnya seperti permata Tarsis, wajahnya seperti cahaya kilat, matanya seperti obor api yang menyala, lengan dan kakinya seperti tembaga yang digosok, dan suara perkataannya seperti suara keramaian banyak orang.”
Fakta tentang malaikat menurut alkitab
1. Malaikat tidak boleh disembah
Meskipun malaikat termasuk sebagai makhluk sorgawi yang tidak bisa mati, namun kita tetap tidak boleh menyembah mereka. Tuhan sangat melarang manusia untuk menyembah malaikat.
Pada waktu zaman Alkitab, terdapat beberapa orang sesat yang beribadah kepada malaikat dan menyembahnya. Hal tersebut dipercaya sangat bertentangan dengan ajaran alkitab.
2. Malaikat merupakan cikal bakal iblis atau setan
Berdasarkan 2 petrus 2 : 4 dan Yudas 1 : 6, malaikat-malaikat yang memberontak kepada Tuhan dan ditawan di suatu tempat hingga tibalah hari penghakiman bagi mereka.
Namun, tidaklah semua malaikat yang memberontak ditawan di tartaros, melainkan justru dilempar ke bumi. Itulah mereka yang disebut sebagai iblis dan setan.
3. Malaikat Tuhan adalah Tuhan sendiri dalam wujud malaikat
Tuhan juga cukup sering menampakkan dirinya dalam wujud malaikat. Hal ini terbukti dalam penampakkan Tuhan kepada Hagar dalam kitab Kejadian 16 : 7, penampakkan pada Abraham dalam kitab Kejadian 22 : 11, kepada Musa dalam Keluaran 3 ; 1-2, dan kepada Gideon dalam kitab Hakim-hakim 6 : 11-12.
Malaikat Tuhan adalah Tuhan sendiri tampak dari wibawa dan perkataan-Nya yang sama dengan cara berbicara Tuhan.
4. Pelayanan malaikat berkurang setelah zaman perjanjian baru
Setelah zaman alkitab, peran malaikat semakin berkurang. Peran malaikat tidaklah sebesar pada zaman alkitab. Terdapat dua faktor yang menjadi penyebab pelayanan malaikat tersebut berkurang adalah :
5. Malaikat sangat berperan pada akhir zaman
Setelah peran malaikat sudah jarang pada zaman ini, pada akhir zaman malaikat akan muncul lagi dan memainkan peranan yang sangat penting.
Jika kita membaca kitab Wahyu, yang merupakan penyingkapan akan akhir zaman, maka kita dapat melihat bahwa para malaikat sangat berperan aktif dalam melaksanakan perintah Tuhan.
6. Malaikat adalah makhluk sorgawi yang diutus kepada manusia
Malaikat bertugas untuk menyampaikan firman Tuhan kepada manusia di bumi dan menolong umatNya dalam situasi yang sulit,
Contoh nyata malaikat menyampaikan firman Tuhan terdapat dalam kitab Lukas 1 : 11 – 17 dimana malaikat memberitahukan kelahiran Yohanes pembaptis kepada Zakharia.
7. Malaikat diciptakan abadi, tanpa mengalami kematian
Malaikat tidak bisa mengalami kematian jasmani, namun kematian rohani. Malaikat juga bisa dihukujm sehingga dijauhkan dari hadirat Tuhan.
Hal tersebut bergantung pada bentuk ketaatan malaikat pada Tuhan. Semakin malaikat taat kepada Tuhan, maka ia juga semakin tidak bisa mati secara rohani.
8. Malaikat tidak berjenis kelamin, tetapi selalu menampakkan diri dalam wujud laki-laki
Di zaman sekarang, malaikat digambarkan sebagai wujud perempuan yang bersayap. Hal ini sering kita lihat dalam karya seni lukis dan pahat. Mungkin karena malaikat sering menolong, berhati lembut, dan penuh cinta kasih digambarkan mirip dengan perempuan.
Alkitab lebih menonjolkan kekuatan dan ketegasan malaikat dalam hal penghukuman. Sehingga, malaikat lebih cocok digambarkan sebagai laki-laki.
9. Jumlah malaikat sangat banyak, mungkin karena banyak orang percaya
Setelah peran malaikat sudah jarang pada zaman ini, pada akhir zaman malaikat akan muncul lagi dan memainkan peranan yang sangat penting.
Jika kita membaca kitab Wahyu, yang merupakan penyingkapan akan akhir zaman, maka kita dapat melihat bahwa para malaikat sangat berperan aktif dalam melaksanakan perintah Tuhan.
10. Di alkitab hanya dua malaikat yang disebut namanya
Meskipun sebelumnya kita ketahui bahwa jumlah malaikat banyak, namun hanya dua malaikat yang namanya disebut di dalam alkitab. Kedua malaikat tersebut adalah Gabriel dan Mikhael.
Gabriel bertugas membawa firman Tuhan kepada Daniel, Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis, dan Maria. Sedangkan Mikhael dikenal sebagai penghulu malaikat. Ia berperang melawan orang Persia bagi orang Yahudi.
Itulah dia jawaban tentang Seperti Apa Bentuk Malaikat Menurut Alkitab dan Faktanya? Semoga bermanfaat!
MALAIKAT [ensiklopedia]
Malaikat dalam Alkitab (Ibrani mal'akh, Yunani angelos) menurut etimologi dan pengertian, adalah pesuruh Allah, yg mengenal-Nya muka dengan muka, karena itu mempunyai kelebihan daripada manusia. Malaikat tentu adalah makhluk, tapi suci dan mantap, walaupun mempunyai kemauan yg bebas dan karena itu bisa terpengaruh terhadap godaan dan dosa. Terdapat banyak acuan mengenal kejatuhan beberapa malaikat, di bawah pimpinan Setan (Ayb 4:18; Mat 25:41; 2 Ptr 2:4; Why 12:9), *IBLIS. Kata itu dipakai juga baik dalam PL maupun PB, untuk pesuruh-pesuruh manusia.
Ada dua fase besar dalam PL mengenal ajaran tentang malaikat, yg secara kasar dibagi oleh masa Pembuangan Babilonia. Perbedaan gamblang mengenal corak-coraknya yg penting menimbulkan banyak perdebatan mengenal kronologi. Catatan-catatan berikut menyajikan perbedaan itu.
a. Dalam periode pra-pengasingan
Malaikat Allah (mal'akh Yahweh) adalah alat langsung dari kehendak-Nya, tapi tetap tak bernama dan hampir tanpa pribadi yg nampak. Dalam banyak ay Allah dan malaikat Allah praktis adalah sama -- penampilan pada Hagar di padang belantara (Kej 16:7-13; 21:17-20); pada Abraham di G Moria (Kej 22:11-18); pada Musa dalam nyala api yg keluar dari semak duri (Kel 3:2 dab) dan pada Gideon di Ofra (Hak 6:11 dab). Ada orang yg mengatakan bahwa malaikat Allah dalam ay-ay ini, merupakan cara untuk melemahkan antropomorfisme (pengertian ttg suatu ilah dgn sifat-sifat manusia). Alkitab menggambarkan suatu makhluk rohani yg terpisah dari Allah, tapi dengan integritas yg tak diragukan, kebajikan dan kepatuhan terhadap Dia (bnd 1 Sam 29:9; 2 Sam 14:17, 20; 19:27).
Malaikat pernah menampakkan dini kepada manusia sebagai pembawa perintah dan berita khusus dari Allah (Hak 6:11-23; 13:3-5 dst; lih di bawah II). Mereka dapat memberi bantuan khas untuk pelayan-pelayan Allah yg miskin dan fana (1 Raj 19:5-7; lih di bawah II). Mereka dapat melakukan tugas bantuan militer (2 Raj 19:35 dst), dan -- tapi jarang sekali, permusuhan secara aktif terhadap Israel (2 Sam 24:16 dab). Orang-orang dari Sodom (Kej 19) atau orang-orang lain yg melakukan kejahatan mereka pukul. Kehebatan mereka berperang tercantum dalam Kej 32:1, 2; 1 Raj 22:19, lebih khusus Yos 6:13-15; 2 Raj 6:17 -- mendasari gelar ilahi Allah Zebaot, Tuhan Allah yg memerintah pasukan malaikat.
Pandangan manusia generasi perdana menghubungkan malaikat dengan bintang-bintang. Hal ini mengilhami salah satu buah pikiran Ayub yg puitis, di mana para malaikat adalah juga saksi dari ciptaan (Ayb 38:7, lih di bawah; bnd Hak 5:20; Why 9:1). Keledai Bileam lebih cepat melihat makhluk yg :menyerupai malaikat daripada tuannya, yg memerlukan teguran ilahi (Bil 22:21-35). Malaikat-malaikat bercakap-cakap dengan Abraham (Kej 18:1-16) atau di tangga Yakub (Kej 28:12). Para malaikat penjaga orang-orang secara pribadi (Mzm 91:11) dan malaikat pembawa maut (ay 33:22; Ams 16:14) tetap merupakan konsep-konsep kabur dalam PL, tapi menjadi ajaran-ajaran yg bulat dan tegas dalam literatur Yahudi. Istilah 'anak-anak Allah' semata-mata berarti malaikat-malaikat -- sifat mental atau rohani, bukan jasmani. Mereka malaikat yg benar-benar baik (Ayb 38:7, lih di atas), malaikat-malaikat yg mungkin baik (ay 1:6; 2:1) atau malaikat-malaikat yg jelas-jelas jatuh (Kej 6:2, 4). Istilah khusus yg lain adalah gedosyim, 'makhluk-makhluk suci' (ay 6:1; Mzm 89:5, 7; Ul 8:13, dll). Bahwa sebutan itu teknis disarankan oleh hal dapat dipakai bila implikasinya pasti tidak bersifat orang suci (ay 6:15).
Ide-ide yg sejauh ini dibahas mungkin dari zaman sebelum pembuangan, paling sedikit dalam aslinya, walaupun beberapa contoh yg kemudian dimasukkan. Para malaikat -- dalam jumlah terbesar tetap merupakan gema dari suatu kehendak yg lebih tinggi, dan belum berpribadi.
b. Dalam kitab-kitab pada zaman pembuangan dan zaman yg kemudian
Pada zaman yg kemudian ini pengertian tentang malaikat menjadi lebih tegas. Orang yg bertindak sebagai pemandu Yehezkiel di kuil ideal, adalah merupakan konsep tengah di antara kedua konsep lain (ps 40-48) yg menjadi malaikat penerang dalam Za 1-6. Fungsi perantara alas nama bangsa Israel dalam Za 1:12 meminta perhatian khusus. Bila diingat bahwa 'orang suci' berarti 'malaikat' dalam hubungan itu, maka kata-kata terakhir Za 14:5 menarik perhatian jika dibaca dalam terang nubuat mengenal kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya.
Ajaran tentang malaikat dalam PL, berkembang sepenuhnya dalam Dan, yg merupakan awal perkembangan apokaliptik Yahudi. Di sini para malaikat mula-mula diberi nama-nama bersifat pribadi. Gabriel menerangkan banyak hal kepada Daniel, seperti malaikat dalam penglihatan Zakharia (Dan 8:16; 9:21 dab). Dalam kedua kitab itu malaikat adalah juru bicara piawai dari Allah, dan dapat ditanyai -- tapi Gabriel menurut Daniel adalah lebih utuh dan meyakinkan. Mikhael mempunyai tugas khusus sebagai malaikat penjaga Israel (Dan 10:13, 21; 12:1), dan bangsa-bangsa lain diperlengkapi sama seperti itu (Dan 10:20). Hal ini merupakan ajaran yg biasa bagi ulama Yahudi. Dalam penglihatan nampak takhta-takhta sorgawi, di mana terdapat malaikat-malaikat yg jumlahnya tak terhitung banyaknya mengelilingi takhta (Dan 7:10; bnd Ul 33:2; Neh 9:6; Mzm 68:17 untuk hunjukan yg lebih kecil).
PB sebagian besar menyokong dan menggarisbawahi PL walaupun abad-abad yg berada di antaranya tak boleh dilupakan. Ibr 1:14 mengartikan malaikat baik sebagai utusan Allah maupun sebagai penolong bagi manusia, sementara seluruh ay tentang malaikat menunjukkan suatu ikatan simpati dan pelayanan yg mendalam (Why 19:10; Luk 15:10). Konsep mengenai malaikat sebagai penjaga pribadi dipertajam, seperti dalam kesusastraan Yahudi (Mat 18:10; Kis 12:15). Tugas khusus dalam hal mengadakan hubungan kepada orang-orang secara pribadi tidaklah kurang -- penampilan kepada Zakharia (Luk 1:11-20) dan Maria (Luk 1:26-38; juga Mat 1-2; Kis 8:26; 10:3 dab, 27:23 dll). Peranan memberi bantuan secara lebih aktif kepada manusia terlihat dalam Kis 5:19-20; 12:7-10, yg mengingatkan tentang Elia di bawah pohon ara. Takhta Allah dikelilingi oleh ribuan malaikat yg tak terbilang jumlahnya seperti telah dinyatakan oleh Daniel (Ibr 12:22; Why 5:11, dll).
Dalam PL malaikat-malaikat menyaksikan dengan gembira, walaupun agaknya bukan sebagai peserta yg aktif, tindakan penciptaan oleh Allah (Ayb 38:7). Dalam PB mereka erat hubungannya dengan pemberitaan hukum Taurat (Kis 7:53; Gal 3:19; Ibr 2:2), dan wajar bahwa mereka sering dihubungkan dengan hari penghakiman (Mat 16:27; Mrk 8:38; 13:27; Luk 12:8; 2 Tes 1:7-8 dan banyak lagi yg sejajar dgn itu). Juga merupakan tugas khusus mereka untuk membawa orang yg benar ke pangkuan Abraham (Luk 16:22-23). Tiada uraian yg langsung mengenai wujud malaikat.
Hunjukan pada wajah atau perlengkapan yg berkilauan menyarankan keindahan yg menakjubkan yg bukan milik dunia ini (Mat 28:2 dan yg sejajar dgn itu; Luk 2:9; Kis 1:10). PL juga menunjukkan pembatasan yg sama berkaitan dengan kerub (Yeh 10) dan serafim (Yes 6). Kemuliaan pada wajah Stefanus yg dihukum itu mencerminkan keindahan muka malaikat (Kis 6:15).
Kristus yg menjelma dalam bentuk manusia dilayani oleh malaikat dalam beberapa peristiwa (Mat 4:11; Luk 22:43) dan Ia sebenarnya dapat memerintahkan beribu-ribu malaikat, sekiranya Ia mau, di Getsemani atau entah di mana, untuk menyimpang dari jalan yg telah ditentukan bagi Dia, yaitu mengorbankan Diri (Mat 26:53).
Dalam beberapa bagian tertentu terdapat nada yg aneh, yaitu permusuhan atau kecurigaan terhadap malaikat. Mengenai hal ini ada persamaan yg menarik dalam kesusastraan Yahudi walaupun tak ada hubungannya. Rm 8:38 menunjuk pada para malaikat yg jatuh, dan ini pula menerangkan bagian yg penuh teka-teki dalam 1 Kor 11:10, yg harus dibaca dalam terang Kej 6:1 dab. Masih perlu diperhatikan Gal 1:8 dan 1 Kor 13:1 dan peringatan yg keras pada Kol 2:18. Tanpa diragukan, ajaran-ajaran yg salah dari pihak pembacanya, mendorong penulis Ibr dengan tandas mengemukakan keunggulan Anak atas setiap malaikat (Ibr 1).
Arti asasi dari Yud 9 (sebagian sejajar dgn 2 Ptr 2:10-11) rupanya ialah bahwa malaikat yg telah jatuh, mempertahankan suatu kedudukan dan kehormatan yg dimiliki semula, sedemikian rupa, hingga teman-temannya dulu yg tidak jatuh, tak boleh bicara dengan mereka secara leluasa tapi harus menyerahkan kutukan terakhir pada Allah. Ada yg mengatakan bahwa peristiwa yg disebut oleh Yudas telah dicatat dalam Assumption of Moses (Kenaikan Musa), suatu kutipan keterangan yg apokaliptik. Di situ Iblis menuntut tubuh Musa untuk kerajaan kegelapannya, karena Musa telah membunuh orang Mesir (Kel 2:12), dan karena itu ia adalah pembunuh, apa pun juga kebajikan yg telah dilakukannya kemudian. Kemenangan terakhir tidak diperoleh Iblis, tapi bahkan Mikhael, pelindung umat Allah, harus mengendalikan lidahnya di depan musuh umat manusia.
KEPUSTAKAAN. L Berkhof, Systematic Theology, 1949, hlm 141-149; Strack-Billerbeck, Kommentar zum NT aus Talmud and Midrasch, 1926, memberi persamaan-persamaan dari Kitab Yahudi pada bagian-bagian PB; artikel 'Angelos' dalam TWNT, 1, hlm 74-87; R. A Stewart, Rabbinic Theology, 1961; Heppe, Reformed Dogmatics, 1950, hlm 201-219. RAS/WBS
Sifat dan Sosok Malaikat Peniup Sangkakala
Foto: Ilustrasi saat Sangkakala Ditiupkan (Wallpaperacces.com)
Menurut Abu al-Farj Jamaluddin Ibn Jauziy dalam kitab Bustanul Wa’izhin wa Riyadh al-Sami’in, ada beberapa gambaran mengenai sifat dan sosok Malaikat Israfil yang bertugas meniup sangkakala sebagai tanda hari kiamat.
Disebutkan bahwa Israfil adalah malaikat yang sangat besar. Satu sayapnya ada di timur dan satu lagi ada di barat.
Kakinya berada di lapisan ketujuh bumi yang paling bawah yang jaraknya lima ratus tahun perjalanan.
Sementara itu, tujuh lapis langit hanya sampai kedua lututnya. Lehernya merunduk di bawah Arsy Allah, sementara itu Arsy ada di pundaknya.
Ia membentangkan kaki kanannya dan mengundurkan kaki kirinya.
Lauh Mahfudz berada di depan matanya.
Dia memegang sangkakala dan pandangannya selalu melirik ke arah Arsy, telinganya selalu waspada mendengar perintah Allah untuk meniup sangkakala.
Benda yang selalu dipegangnya yakni sangkakala adalah sebentuk tanduk yang terbuat dari cahaya.
Dalam sebuah hadis disebutkan:
الصور قرن من نور، والذي نفسي بيده إن أعظم ثارة فيه كما بين السماء والأرض
Artinya: “Sangkakala itu sebentuk tanduk yang terbuat dari cahaya. Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya gemuruh suara yang terbesar di dalamnya seperti gemuruh suara di antara langit dan bumi.”
Saat sangkakala ditiup akan bersamaan dengan angin yang bertiup kencang. Karenanya, Rasulullah SAW merasa takut dan tidak tenang setiap ada angin kencang.
عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: كيف أنعم وصا حب الصور قد التقم الصور ومنى جبحته وشخص للصره نحو العرض وأنصت بإذنيه ينتظر متى يؤمر أن ينفخ في الصور
Nabi SAW bersabda: “Bagaimana aku merasa tenang, padahal pengusung sangkakala tengah menempelkan sangkakala itu di mulutnya dan menundukkan keningnya,
Memusatkan pandangan ke arah Arsy, memasang kedua telinganya untuk mendengar kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut,” (HR Tirmidzi).
Akibat kerasnya suara tiupan sangkakala dari malaikat Israfil, bumi akan bergoncang dari timur ke barat dan semua akan menjadi binasa.
... كُلُّ شَيۡءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجۡهَهُۥ
(Kullu syai`in hālikun illā waj-hah)
Artinya: “…Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali Allah,” (QS Al-Qashash: 88).
Dalam kitab tafsir disebutkan, bahwa segala sesuatu akan rusak dan binasa kecuali amal yang diniatkan untuk mencari rida dari Allah SWT.
Baca Juga: 5 Ciri Rumah yang Tidak Dimasuki Malaikat, Salah Satunya Rumah yang Dihuni Orang Pelit!
Artikel Penuntun - PARA MALAIKAT DAN MALAIKAT TUHAN
Ayat: "Lalu malaikat Tuhan pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman, 'Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu selama-lamanya.'"
Alkitab sering kali menyebut malaikat; artikel ini memberikan pandangan sekilas mengenai ajaran Alkitab tentang malaikat.
Kata "malaikat" (Ibr. _malak_; Yun. _angelos_) berarti "pesuruh". Para malaikat adalah pesuruh atau hamba sorgawi Allah (Ibr 1:13-14), diciptakan Allah sebelum dunia ini ada (Ayub 38:4-7; Mazm 148:2,5; Kol 1:16).
lihat cat. --> Mat 4:10)
[atau --> Mat 4:10]
lihat cat. --> Yud 1:6;
lih. art.KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).
Perhatian khusus harus diberikan kepada "malaikat Tuhan" (kadang-kadang disebut "malaikat Allah"), malaikat unik yang tampil dalam PL dan PB.
lihat cat. --> Kej 16:7;
lihat cat. --> Kel 3:2).
[atau --> Kej 16:7; Kel 3:2]
Artikel yang terkait dengan
Tampilkan Bahasa Isyarat Saja
Hanya Bisa Download Publikasi
Apa kata Alkitab mengenai malaikat?
Unduh aplikasi Bintangpusnas Edu di Website, Play Store, dan App Store.
Masuk ke akun anda untuk pengalaman baca Anda yang menyenangkan.
Bintangpusnas Edu memungkinkan Anda membaca buku favorit saat bepergian.
Tampilkan Bahasa Isyarat Saja
Hanya Bisa Download Publikasi
Fakta Alkitab : Bukti Penampakan Malaikat di Alkitab
Tahukah anda bahwa jumlah malaikat itu sangat banyak, dan konon masing-masing orang percaya dijaga oleh satu malaikat. Lalu seperti apa awal terbentuknya malaikat? Dan bagaimana wujud dan rupa mereka? Fakta Alkitab kali ini akan membahas mengenai bukti penampakan malaikat di Alkitab.
Malaikat Tidak Untuk Disembah
Malaikat dalam Alkitab disebut mal'akh dalam Bahasa Ibrani dan angelos dalam Bahasa Yunani. Malaikat adalah utusan Allah yang mengenal Allah muka dengan muka, dan mempunyai kelebihan daripada manusia. Malaikat adalah ciptaan Tuhan, walau demikian ia memiliki sifat abadi dan kekal tanpa mengalami kematian jasmani.
Sekalipun malaikat adalah makhluk surga yang tidak bisa mati, namun tidak berarti bahwa ia boleh disembah. Tuhan melarang manusia menyembah malaikat. Dalam Wahyu 22:8-9 dituliskan bahwa saat Yohanes ingin menyembah malaikat, malaikat itu melarangnya dan berkata bahwa keberadaannya hanyalah seorang hamba sama seperti Yohanes. Dalam kondisi demikian, malaikat tersebut justru menyuruh Yohanes untuk menyembah Allah saja.
Malaikat pada dasarnya tidak berjenis kelamin. Malaikat tidak mempunyai keturunan dan juga tidak kawin mawin (Mat. 22:30). Meskipun tidak memiliki jenis kelamin, namun malaikat kerap kali menampakan diri kepada manusia dalam wujud laki-laki.
Sebagai contoh Markus 16:5-6 menulis penampakan malaikat di kubur Yesus. Penulisan malaikat dalam ayat ini ditulis dalam bentuk kata maskulin yang berarti laki-laki. Selain itu dalam kisah Sodom dan Gomora, Lot melihat malaikat dalam wujud laki-laki (Kejadian 19:2). Dalam Kejadian 18:1-19, Allah dan dua malaikat-Nya menampakkan diri sebagai laki-laki dan benar-benar makan bersama Abraham. Yosua 5:13-14 dan Markus 16:5 juga menunjukkan malaikat yang menampakkan diri sebagai laki-laki.
Dari alasan-alasan di atas nampaknya Alkitab lebih menonjolkan kekuatan dan ketegasan malaikat khususnya dalam hal penghukuman-Nya sehingga lebih cocok digambarkan sebagai laki-laki, terlebih di tengah budaya paternalistik yang mengutamakan peran laki-laki di zaman atau pada zaman Alkitab.
BACA JUGA: 3 Mitos Serta Fakta Mengenai Malaikat dan Setan Yang Orang Kristen Harus Ketahui!
Tuhan Dalam Wujud Malaikat
Hal yang menarik dalam pembahasan malaikat ialah bahwa Tuhan juga menunjukan diri-Nya dalam wujud malaikat. Alkitab menyampaikan hal ini dengan menulis Malaikat Tuhan atau Malaikat Allah yang merupakan Tuhan sendiri. Dalam Alkitab malaikat yang seperti ini ditulis dengan huruf M besar. Jadi ketika istilah Malaikat Tuhan atau Malaikat Allah muncul di Alkitab maka yang dimaksudkan disini adalah Tuhan itu sendiri “dalam wujud malaikat”.
Contoh Tuhan menampakan diri-Nya dalam wujud malaikat ialah saat Ia bertemu atau berbicara dengan beberapa tokoh Alkitab seperti Hagar (Kej. 16:7), Abraham (Kej.22:11), Musa (Kel. 3:-2), dan Gideon (Hak. 6:11-12).
Kepastian bahwa malaikat itu adalah Tuhan sendiri dapat dilihat dari wibawa perkataan-Nya yang sama dengan cara berbicara Tuhan sendiri, serta perintah, nubuat atau janji-Nya yang hanya bisa diucapkan oleh Tuhan sendiri.
Iblis Adalah Malaikat Yang Jatuh
Dari sekian banyak jumlah malaikat ternyata ada sebagian dari mereka yang jatuh karena memberontak kepada Tuhan. Para malaikat yang memberontak kepada Tuhan dicatat dalam 2 Petrus 2:4 dan Yudas 1:6. Disana disebutkan tentang malaikat-malaikat yang memberontak kepada Tuhan dan ditawan di suatu tempat hingga tiba hari penghakiman bagi mereka. Tetapi rupanya tidak semua malaikat yang memberontak itu ditawan, sebagian lagi justru dilemparkan ke bumi itulah iblis dan setan setan.
Kejatuhan iblis yang dahulu merupakan seorang malaikat dicatat dalam kitab Yesaya 14:12 dan Yehezkiel pasal 28. Sekalipun tidak disebutkan secara eksplisit di Alkitab, namun setan-setan juga kemungkinan besar berasal dari para malaikat yang jatuh (Ayub 4:18 dan Wahyu 12:9).
Baca halaman selanjutnya -->
Menurut tradisi Yahudi setiap orang percaya mempunyai malaikatnya sendiri yang melayani mereka, hal ini didasari dari Matius 18:10 dan Kisah Para Rasul 12:15. Dari banyak ayat Alkitab kita dapat mengetahui bahwa memang malaikat diciptakan sangat banyak jumlahnya, bahkan tidak terhitung (Daniel 7:10, Ibrani 12:22 dan Wahyu 5:11). Meski jumlah malaikat sangat banyak, namun hanya ada dua malaikat yang disebutkan namanya dalam Alkitab LAI dengan tugas spesifiknya. Malaikat-malaikat itu bernama Gabriel dan Mikhael.
Alkitab mencatat bahwa tugas Malaikat Gabriel ialah membawa firman Tuhan kepada orang-orang tertentu, seperti kepada Daniel (kitab Daniel 8:15-17), kepada Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis (Lukas 1:18-19), dan kepada Maria, ibu Yesus (Lukas
Sementara itu Malaikat Mikhael secara khusus dikenal sebagai penghulu malaikat (Yudas 1:9). Selain itu Daniel 10:13 mencatat bahwa Mikhael berperang melawan orang Persia bagi orang Yahudi, dan dalam Wahyu 12:7 menulis bahwa di akhir zaman Malaikat Mikhael akan berperang melawan iblis.
Malaikat pada dasarnya adalah makhluk roh (Ibr 1:14), sehingga mereka tidak memiliki bentuk jasmani yang permanen. Yesus menyatakan bahwa roh tidak mempunyai tulang dan daging. Meski demikian, malaikat bisa menampakkan diri dalam bentuk manusia. Dan dalam beberapa peristiwa selalu dalam wujud laki-laki biasa.
Namun dalam kesempatan lainnya malaikat tidak hanya menampakkan diri sebagai manusia, tapi seperti sesuatu yang menakutkan bagi manusia yang berjumpa dengan mereka. Kata “jangan takut” seringkali diucapkan pertama kali oleh malaikat-malaikat saat bertemu dengan manusia (Matius 28:4; Lukas 2:9).
Yesaya 6:1-3 menggambarkan malaikat memiliki ciri-ciri seperti manusia dengan memiliki suara, wajah, dan kaki. Selain itu ciri-ciri malaikat sering digambarkan sebagai sosok yang memiliki sayap. Yesaya melihat serafim yang memiliki enam sayap dalam penglihatannya mengenai tahta surgawi (Yesaya 6:2). Yehezkiel juga mendapat penglihatan mengenai malaikat yang bersayap (Yehezkiel 1:11).
BACA JUGA: Ini Yang Akan Terjadi Jika Yesus Mengundang 12 Pasukan Malaikat Ke dunia!
Sementara itu Kitab Daniel 10:5-6 memaparkan penjelasan yang cukup lengkap mengenai gambaran malaikat. “Aku mengarahkan mataku dan melihat, tampaklah seorang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari Ufas. Tubuhnya seperti permata Tarsis, wajahnya seperti cahaya kilat, matanya seperti obor api yang menyala, lengan dan kakinya seperti tembaga yang digosok, dan suara perkataannya seperti suara keramaian banyak orang.”
Kita bisa meyakini bahwa apapun wujud malaikat mereka pasti adalah makhluk yang sangat indah. Yehezkiel mengatakan kepada kita bahwa Lucifer “meninggikan dirinya” karena kesombongannya terhadap kecantikan yang dimilikinya.
Selain itu, makhluk seperti malaikat yang terus-menerus berada dalam hadirat Allah dipastikan memiliki keindahan yang luar biasa karena kemuliaan Allah terpancar kepada mereka yang berada di sekitar-Nya.
Malaikat adalah ciptaan Tuhan yang bersifat kekal. Mereka lebih kuat dari manusia, tapi tidak Maha Kuasa. Mereka lebih tahu dari manusia dalam pengetahuan, tapi tidak Maha Tahu. Mereka lebih mulia dari manusia, tapi tidak Maha Hadir.
Sumber : jawaban channel